Tidak butuh bakat untuk menulis, hanya waktu yang tepat, hasrat dan kerja keras yang kita butuhkan. Tiap orang pasti bisa menulis dan membaca. Hal ini merupakan kemampuan dasar tiap orang, tidak mungkin tidak. Sebenarnya hanya dengan acuan tiga hal tersebut kita bisa kok menjadi seperti aghasta cristie, menjadi seperti J.K. Rowling atau untuk kaliber nasional seperti andrea hirata maupun seperti pramoedya ananta toer. Sebenarnya juga, menulis itu gampang, kita dapat memulainya dengan menulis diary, emang aneh dan cengeng kelihatannya,tapi dengan diary ada beberapa kemampuan yang kita peroleh,kemampuan untuk menulis dengan jujur, kemampuan untuk mengekspresikan diri karena diary g mungkin ada yang membacanya selain kita. Selain itu diary memberi kemampuan untuk mengembangkan diri khususnya kemampuan untuk bisa mawas diri.
Diary, awalnya memang catatan pribadi yang dulunya benar-benar rapat tersimpan, tidak ada yang membaca bahkan mengetahuinya, dan biasanya baru terbongkar setelah orang tersebut meninggal atau malah tidak tertemukan sama sekali. Sedih memang rahasia hidup yang begitu indah, yang begitu berwarna, karya yang begitu impresif hilang tertelan zaman. tapi, di era ini, era yang serba blak-blakan,diary siapa sich yang g mungkin terungkap? Dan apa salahnya jika terungkap? Di era ini, mungkin diary menjadi semacam kekuatan yang dapat menjadi sebuah penyokong keberhasilan seseorang. Hal ini bukanlah mustahil, karena saat ini diary dapat menghasilkan beberapa karya yang menajubkan, seperti dapat menjadi sebuah catatan yang lucu, novel cinta, atau lika-liku kehidupan seseorang, melalui diary tersebut sebenarnya bisa kok uang dihasilkan. Beberapa atau bahkan para blogger dan motivator hidupnya banyak dihabiskan dengan menulis pengalaman pribadinya atau dengan kata lain mencari uang dengan menulis diary mereka sendiri. Lucu kan? Tapi hal itu yang terjadi saat ini dan cukup populer juga.
Lantas untuk bisa terampil menulis melalui diary sebenarnya gampang, Cuma butuh waktu yang relatif lama. Lama disini adalah karena pengembangan tulisan. Hal ini wajar, karena diary literaturnya berasal dari kisah pribadi, kisah yang terlihat dan terdengar, kisah yang kita lalui sendiri.
Caranya adalah anda harus menulis diary setiap hari,ya setiap hari minimal 1 diary aja, dan terus menulis sampai dua tahun. Lama sich, selama proses tersebut berlangsung, jangan pernah mengubah, ata mengoreksi bahkan membaca diary yang pernah kita tulis.baru setelah dua tahun, anda akan merasakan perbedaannya. Disaat anda membandingkan tulisan pertama dan yang baru saja anda tulis. Lalu koreksi dan rubah artikel-artikel awal, pasti g nyambung kosa katanya, tata bahasanya maupun kesesuaian antar kalimat dengan kalimat, maupun paragrap dengan paragrap, dari sinilah anda akan menjadi penulis yang hebat, yang bagus karyanya jika koreksi-koreksi, perbaikan dan kegiatan terus menulis anda lakukan. Serta ada baiknya anda mempertanyakan hasil tulisan anda ke orang lain, biarkan mereka mengkritik untuk kita, dan cobalah untuk menerima hal tersebut. Toh akhirnya kritik dan saran tersebut pasti akan membangun kita menjadi penulis yang lebih baik.
artikel terkait : inspirasi menulis, cara-cara memposting artikel, jenis-jenis penulis
artikel terkait : inspirasi menulis, cara-cara memposting artikel, jenis-jenis penulis
sebenarnya contoh nyatanya banyak, seperti raditya dika, chairil anwar...dkk
dari tulisan, akhirnya jadi buku, dari buku njadiin seseorang menjadi seorang sastrawan....
awakmu kapan ri??
ari : saya baru coba2 nulis diary lewat blog..hasilnya lumayan bisa di bikin barang bacaan.. meskipun jelek... hehe
kunjungi aja: http://www.tulisanseru.blogspot.com
penulis yang kreatif memang biasannya diwujudkan dalam bentuk tulisan yang berparadigma..keep posting