Minggu, 21 November 2010

ikan cakalang dan menunya

0 komentar


Cakalang merupakan jenis ikan yang sangat akrab di Lidah masyarakat Indonesia, khususnya Untuk wilayah indonesia bagian tengah dan Timur. Ikan ini banyak dikonsumsi lantaran enak dagingnya, gurih, dan mengandung berbagai zat gizi yang sangat berguna. Seperti ikan laut lainnya, cakalang memiliki kandungan asam amino essensial yang tinggi. Cakalang (Katsuwonus pelamis) adalah ikan yang berasal berasal dari family Scombridae (tuna) hal ini menandakan cakalang tergolong ikan yang enak. Dan cakalang ini merupakan Satu-satunya spesies dari genus Katsuwonus. Cakalang dewasa, panjang tubuhnya bisa mencapai 1 m dengan berat lebih dari 18 kg. Cakalang yang banyak tertangkap berukuran panjang sekitar 50 cm. Nama-nama lainnya di antaranya cakalan, cakang, kausa, kambojo, karamojo, turingan, dan ada pula yang menyebutnya tongkol, meskipun sebenarnya ada perbedaan antara cakalang dan tongkol. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai skipjack tuna.

Tubuh berbentuk memanjang dan agak bulat (fusiform), dengan dua sirip punggung yang terpisah. Sirip punggung pertama terdiri dari 14-16 jari-jari tajam. Sirip punggung kedua yang terdiri dari 14-15 jari-jari lunak, diikuti oleh 7-9 sirip tambahan berukuran kecil (finlet). Sirip dubur berjumlah 14-15 jari-jari, diikuti oleh 7-8 finlet. Sirip dada pendek, dengan 26-27 jari-jari lunak. Di antara sirip perut terdapat dua lipatan kulit yang disebut taju interpelvis. Busur (lengkung) insang yang pertama memiliki 53-63 sisir saring.
Bagian punggung berwarna biru keungu-unguan hingga gelap. Bagian perut dan bagian bawah berwarna keperakan, dengan 4 hingga 6 garis-garis berwarna hitam yang memanjang di samping badan. Tubuh tanpa sisik kecuali pada bagian barut badan (corselet) dan gurat sisi. Pada kedua sisi batang ekor terdapat sebuah lunas samping yang kuat, masing-masing diapit oleh dua lunas yang lebih kecil.

Cakalang dikenal sebagai perenang cepat di laut zona pelagik. Ikan ini umum dijumpai di laut tropis dan subtropis di Samudra Hindia, Samudra Pasifik, dan Samudra Atlantik. Cakalang tidak ditemukan di utara Laut Tengah. Hidup bergerombol dalam kawanan berjumlah besar (hingga 50 ribu ekor ikan). Makanan mereka berupa ikan, krustasea, cephalopoda, dan moluska. Cakalang merupakan mangsa penting bagi ikan-ikan besar di zona pelagik, termasuk hiu.

Ikan cakalang adalah ikan bernilai komersial tinggi, dan dijual dalam bentuk segar, beku, atau diproses sebagai ikan kaleng, ikan kering, atau ikan asap. Dalam bahasa Jepang, cakalang disebut katsuo. Ikan cakalang diproses untuk membuat katsuobushi yang merupakan bahan utama dashi (kaldu ikan) untuk masakan Jepang. Di Manado, dan juga Maluku, ikan cakalang diawetkan dengan cara pengasapan, disebut cakalang fufu (cakalang asap). Bagi anda yang ingin mencoba resep baru cakalang, cobalah resep berikut yang diadaptasi dari menu masakan manado, cakalang pampis. Masakan ini berupa cakalang yang dimasak dengan disuir-suir.

Cakalang Pampis (Manado)

Bahan :
1 ekor ikan cakalang (tongkol)
5 bh bawang merah
2 siung bawang putih
1 ruas jahe
15 bh cabe rawit
5 bh cabe merah
¼ ltr minyak kelapa, untuk menumis
Garam secukupnya
Sereh secukupnya
Daun bawang secukupnya
Cara membuat  :
Ikan cakalang dibersihkan, dikukus lalu dibersihkan dari tulang-tulangnya, lalu ikannya      disuir-suir.
 Bawang merah, bawang putih, jahe, cabe rawit, cabe merah semuanya dihaluskan.
 Sereh dimemarkan, daun bawang diiris tipis-tipis.
  Bumbu yang telah dihaluskan ditumis hingga harum, lalu tambahkan sereh, daun bawang.
  Setelah bumbunya agak matang, tambahkan ikan cakalang yang sudah disuir, aduk hingga rata dan masak hingga kering. Angkat.


Sumber : http://www.resep.web.id
              http://www.wikipedia.com


0 komentar:

Posting Komentar