Senin, 28 Februari 2011

SEJARAH, GEJALA DAN JENIS FLU BURUNG

1 komentar
Negeriku, Indonesia akhir-akhir ini di hebohkan oleh penyakit flu burung yang  kembali naik kepermukaan dan semakin membesar. Hal ini memang benar , karena di salah satu daerah di Indonesia, provinsi Jawa Barat kabupaten Garut, virus ini kembali memakan 2 korban yang kini masih di rawat secara intensif di Rumah sakit tapi masih dalam keadaan  terduga.akan kah virus yang memakan puluhan korban di Indonesia ini timbul lagi? Nah seperti apakah virus flu burung itu? Berikut penjelasannya.
PENGERTIAN FLU BURUNG
Influenza A (H5N1) adalah bagian dari jenis virus influenza tipe A. Burung-burung liar adalah tempat tinggal alami dari virus ini, maka dinamakan flu burung atau “avian influenza”. Virus ini beredar diantara burung-burung di seluruh dunia. Virus ini sangat mudah berjangkit dan dapat menjadi sangat mematikan bagi mereka, terutama pada unggas jinak misalnya ayam.
Virus ini disebarkan oleh unggas liar, karena itulah dinamakan flu avian atau flu burung. Virus tersebut menyebar pada unggas hampir diseluruh dunia, sangat menular terhadap sesama unggas dan mematikan, terutama jenis unggas seperti ayam.
SEJARAH FLU BURUNG
Sebenarnya,  Flu burung sendiri mulai booming di dunia saat awal tahun 2004. Dimana kebanyakan penderitanya adalah negara-negara asia timur dan tenggara (termasuk Indonesia). Padahal virus ini ditemukan telah sejak lama dan menyebabkan kematian untuk pertama kalinya di China pada tahun 1997, dan telah membunuh Ribuan manusia sejak desember 2003. Penyebaran di Indonesia sendiri terjadi saat bulan Februari 2004.sedangkan di negara lain pada Bulan Januari 2004.
Virus flu burung ini lebih booming ketimbang flu babi. Karena keganasannya, yang telah merenggut ribuan nyawa, dan penderitanya rata-rata memanglah orang-orang  yang berhubungan secara langsung dengan Unggas. Terlebih lagi, virus flu burung ini  mengalami selalu mengalami mutasi yang sedemikian cepat, sehingga membuat para ilmuan atau pakar obat-obatan  kesulitan dalam menemukan vaksin dan obat. Alhasil obat yang dipakai masih obat pencegah untuk flu biasa.
JENIS-JENIS FLU BURUNG
Virus yang menyebabkan penyakit flu burung adalah salah satu jenis dari family Orthomyxoviridae, yang terdiri dari Tipe A yang menyerang unggas, B yang menyerang babi dan C yang menyerang mamalia dan juga manusia. Namun dalam perjalanan mutasinya, virus jenis A ini juga menular ke manusia.
Virus tipe A ini memiliki antigen H (Hemaglutinin = HA) sebanyak 16 pasang, yaitu H1-H16 dan 9 antigen N (Neuraminidase = NA), yaitu N1 – N9 yang dapat berubah-ubah bentuk. Virus tipe A paling ganas yaitu H5N1 yang juga terbukti dapat menular dari unggas ke manusia ternyata juga dapat menular ke singa, harimau dan kucing rumahan yang diberi makan daging unggas mentah yang terkontaminasi virus tersebut.
Variasi gabungan jenis antigen H dan N pada virus tipe A menghasilkan jenis virus : H5N1, H7N2, H1N7, H7N3, H13N6, H5N9, H11N6, H3N8, H9N2, H5N2, H4N8, H10N7, H2N2, H8N4, H14N5, H6N5, H12N5 dan sebagainya. Beberapa penyakit influenza pada hewan adalah : Swine Flu atau flu pada babi yang disebabkan oleh virus H1N1, H1N2, H3N1 dan H3N2, Flu Kuda yang sempat muncul pada tahun 1956 yang disebabkan oleh virus H7N7 dan H3N8, Flu anjing yang menyerang Florida pada tahun 2004.
Pendemik virus influenza telah menyerang manusia sejak tahun 1918 yang menyebabkan penyakit Flu Spanyol yang dalam waktu beberapa bulan saja telah menelan lebih dari 100 juta korban, jauh lebih banyak daripada korban perang dunia ke II. Dari beberapa kasus flu yang menyerang manusia selama beberapa dekade terakhir, hanya ada 16 jenis virus yang terbukti berasal dari manusia dan sisanya adalah jenis virus yang bermutasi dari virus influenza jenis A yang menyerang unggas. Pandemik pada tahun 1918 tersebut terbukti juga berasal dari virus yang menyerang unggas.
Jenis-jenis lainnya adalah :
  1. H1N1, menyebabkan endemik di babi dan manusia, virus inilah yang menyebabkan flu spanyol yang menelan lebih dari 100 juta orang.
  2. H2N2, menyebabkan wabah Flu Asia yang menelan 4 hingga 5 juta korban pada tahun 1957 di China dan juga wilayah sekitarnya.
  3. H3N2, yang menyebabkan infeksi pernafasan pada manusia dan babi. Virus ini merenggut nyawa 750.000 orang dengan penyakit yang disebut Hongkong Flu pada tahun 1968. Virus ini juga menjadi buah bibir yang merenggut nyawa beberapa anak di Amerika pada tahun 2003.
  4. H5N1, saat ini merupakan virus flu burung terganas yang sudah menyebabkan 272 orang meninggal di seluruh dunia. Virus ini dikhawatirkan menjadi pandemik saat nantinya dapat menular dari manusia ke manusia. Contoh kasus itu telah terbukti menimpa pada keluarga di Tangerang, yang untungnya tidak sampai menyebar ke wilayah lainnya
  5. H1N2, merupakan endemik bagi manusia dan babi. Tipe H1N2 dihasilkan dari susunan virus H1N1 dan H3N2 dimana protein hemaglutinin virus ini mirip dengan jenis H1N1 dan Neuraminidase proteinnya mirip dengan virus jenis H3N2.
  6. H7N7, adalah virus yang menyerang binatang namun memiliki karakteristik yang tidak biasa. Virus ini menimbulkan korban di Belanda sebanyak 89 orang namun yang meninggal hanya 1 orang saja.
  7. H9N2, adalah virus pathogen rendah dari virus jenis A yang menyerang unggas. Korban berjumlah 3 orang anak bertempat tinggal di Hongkong dan China, dan ketiganya dapat sembuh total.
  8. H7N2, menimbulkan 2 orang korban di New York dan Virginia di sekitar tahun 2003 dan 2002 yang keduanya dapat disembuhkan
  9. H7N3, menyerang amerika Utara pada tahun 2004 di daerah British Coloumbia. 18 peternakan telah diselamatkan dari serangan dan penyebaran virus dan 2 kasus telah diatasi. Kasus penyakit yang muncul memiliki gejala seperti flu, dan korban dapat diselamatkan
  10. H10N7, pertama kali dilaporkan dapat menginfeksi manusia setelah ditemukan kasus 2 balita di Mesir pada tahun 2004 yang terkena virus tersebut.
Semua jenis virus jenis A yang ada di dunia dan menjadi pandemik saat ini ditengarai merupakan hasil mutasi dari jenis virus H1N1 yang menjadi wabah Flu Spanyol, dimana virus ini akhirnya ditunjuk sebagai ibu dari semua jenis virus tipe A.
Virus H1N1 yang pada saat itu menular dari unggas ke unggas terbukti dapat berubah dan menular dari manusia ke manusia hingga menyebabkan timbulnya korban yang sangat banyak. Ditakutkan fenomena ini akan dapat ditimbulkan oleh virus H5N1.
Perubahan mutasi virus sering terjadi pada tubuh babi dimana babi selalu berfungsi sebagai mixing vessel dari beberapa jenis virus yang berbeda, yang memegang peranan penting dalam proses evolusi virus influenza. Virus dari unggas dapat menular ke tubuh babi dan menghasilkan virus yang mirip dengan virus flu manusia.
CIRI-CIRI TERJANGKIT FLU BURUNG
Pada Burung
Penularan flu burung yang dibawa oleh unggas liar kepada unggas ternak menjadi momok tersendiri oleh para peternak. Belum juga hilang bayangan ketakutan akan tertularnya diri sendiri dan keluarga oleh keganasan virus flu burung, peternak juga dibayangi kerugian akan matinya unggas-unggas peliharaan mereka. Sebelum flu burung menggemparkan dunia sejak ditemukan pada tahun 1997 di Hong Kong, telah banyak penyakit muncul pada unggas yang di Indonesia sempat dikenal dengan penyakit New Castle dan Tetelo. Namun karena tidak menular kepada manusia, kedua penyakit tersebut tidak menjadi pandemik yang ditakutkan.
Penyakit flu burung ditularkan baik ke sesama unggas ataupun spesies lainnya dan manusia melalui kotoran burung. Satu tetesan sekresi dari burung yang terinfeksi mengandung virus yang dapat membunuh 1 juta burung. Virus ini kemudian menempel pada berbagai media seperti sarana transprotasi ternak, peralatan kandang yang tercemar, pakan dan minuman unggas yang tercemar, pekerja di peternakan dan burung-burung liar.
Untuk mengenali unggas yang terinfeksi flu burung, anda dapat mengenali dari gejala klinis yang ditemukan pada unggas tersebut yaitu :
  1. Jengger dan pial yang bengkak dan berwarna kebiruan
  2. Pendarahan yang rata pada kaki unggas berupa bintik-bintik merah (ptekhi) biasa disebut dengan kaki kerokan
  3. Adanya cairan di mata dan hidung serta timbul gangguan pernafasan
  4. Keluarnya cairan jernih hingga kental dari rongga mulut
  5. Timbulnya diare berlebih
  6. Cangkang telur lembek
  7. Tingkat Kematian yang tinggi mendekati 100% dalam 2 hari hingga 1 minggu.
Pada Manusia
Virus Flu Burung yang pada awalnya diketahui hanya bisa menular antar sesama unggas, menciptakan mutasi baru yang dapat juga menyerang manusia. Mutasi virus ini dapat menginfeksi manusia yang berkontak langsung dengan sekresi unggas yang terinfeksi. Manusia yang memiliki resiko tinggi tertular adalah anak-anak, karena memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah, pekerja peternakan unggas, penjual dan penjamah unggas, serta pemilik unggas peliharaan rumahan.
Masa inkubasi virus adalah 1-7 hari dimana setelah itu muncul gejala-gejala seseorang terkena flu burung adalah dengan menunjukkan ciri-ciri berikut :
  1. Menderita ISPA
  2. Timbulnya demam tinggi (> 38 derajat Celcius)
  3. Sakit tenggorokan yang tiba-tiba
  4. Batuk, mengeluarkan ingus, nyeri otot
  5. Sakit kepala
  6. Lemas mendadak
  7. Timbulnya radang paru-paru (pneumonia) yang bila tidak mendapatkan penanganan tepat dapat menyebabkan kematian
Mengingat gejala Flu burung mirip dengan flu biasa, maka tidak ada yang bisa membedakan flu burung dan flu biasa. Jika ada penderita yang batuk, pilek dan demam yang tidak kunjung turun, maka disarankan untuk segera mengunjungi dokter atau rumah sakit terdekat.
Penderita yang diduga mengidap virus Flu burung disebut penderita suspect flu burung dimana penderita pernah mengunjungi peternakan yang berada di daerah yang terjangkit flu burung, atau bekerja dalam laboratorium yang sedang meneliti kasus flu burung, atau berkontak dengan unggas dalam waktu beberapa hari terakhir.
Kasus probable adalah kasus dimana pasien suspek mendapatkan hasil tes laboratorium yang terbatas hanya mengarah pada hasil penelitian bahwa virus yang diderita adalah virus jenis A, atau pasien meninggal karena pneumonia gagal.
Sedangkan kasus kompermasi adalah kasus suspek atau probable dimana telah didukung dengan hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan bahwa virus flu yang diderita adalah positif jenis H5N1, PCR influenza H5 positif dan peningkatan antibody H5 membesar 4 kalinya.
Namun, gejala yang dimunculkan oleh virus H5N1 ini berbeda-beda dimana ada kasus seorang anak laki-laki yang terinfeksi virus H5N1 yang mengalami diare parah dan diikuti dengan koma panjang tanpa mengalami gejala-gejala seperti influenza, oleh karena itu pemeriksaan secara medis penting dilakukan terutama bila mendapati timbulnya gejala penyakit yang tidak wajar.
Negeriku, Indonesia akhir-akhir ini di hebohkan oleh penyakit flu burung yang  kembali naik kepermukaan dan semakin membesar. Hal ini memang benar , karena di salah satu daerah di Indonesia, provinsi Jawa Barat kabupaten Garut, virus ini kembali memakan 2 korban yang kini masih di rawat secara intensif di Rumah sakit tapi masih dalam keadaan  terduga.akan kah virus yang memakan puluhan korban di Indonesia ini timbul lagi? Nah seperti apakah virus flu burung itu? Berikut penjelasannya.