Senin, 29 November 2010

makanan pelindung otak

3 komentar
Memakan makanan sehat ternyata tidak hanya berguna untuk mengurangi resikoterkena serangan jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi. Tetapi dapat juga mengurangi resiko terkenanya sindrom alzheimer, suatu sindrom berupa berkurangnya volume otak(akan terlihat mengecil dan mengkerut), sehingga akan mengakibatkan hilangnya memory/ingatan  seseorang secara permanen. Resiko terserang penyakit ini kian bertambah seiring semakin bertambahnya umur seseorang, sehingga rata-rata penderitanya adalah orang tua. Saat ini, pnderita penyakit ini sudah mencapai 4 juta orang. Angka yang fantastis disamping publikasi yang minim.

Nah ternyata, sindrom ini dapat dikurangi resiko dan diegah. Dengan mengkonsumsi beberapa makanan yang sehat dan dianjurkan. Berikut ini adalah list beberapa bahan makanan yang direkomendasikan untuk dikonsumsi untuk menurangi resiko sindrom alzheimer.

Mengkonsumsi minyak sayur

Menkonsumsi minyak sayur biasanya adalah minyak sayur yang terdapat dalam salad, atau pun minyak nabati yangg berasal dari kacang-kacangan. Alasannya simple, karena minyak2 tersebut kaya akan vitamin E. Selain menjadi antioksidan yang ampuh, ternyata terbukti bahwa Vitamin E dapat membantu melindungi sel-sel syaraf. Hal ini membantu sekali karena sindrom alzheimer membuat sel-sel syaraf menjadi mati.



 

Ikan

Ikan  seperti ikan makarel, salmon, tuna dan ikan-ikan lainnya kaya akan asam omega 3 termasuk didalamnya mengandung DHA. DHA ini ternyata sangat penting untuk menjaga kenormalan fungsi dari sel syaraf.
Disamping itu, mengkonsumsi ikan akan menurunkan pengkonsumsian daging hewani (sapi, domba, babi dll) yang mengandung banyak lemak jenuh.


Sayuran hijau gelap

Sayur-sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, brokoli dan kangkung merupakan sumber utama vitamin E dan asam folat.

Aslinya, kegunaan asam folat dalam melindungi fungsi sel syaraf masih diragukan. Tetapi, yang jelas asam folat menurunkan kadar asam amino tertentu, yaitu homosisten. Kadar homosisten yang tinggi merupakan sebuah pendorong/trigger bagi matinya sel-sel syaraf. Dan disamping itu, homosisten juga dapat menyebabkan penyakit hati.



Apokat

Wah buah yang enak ini ternyata kaya akan vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan, dan juga mengandung vitamin E. Menurut para ahli, apukat dapat menurunkan resiko sindrom alzheimer.
Biji bunga matahari

Kwaci, makanan ringan yang menjamur di Indonesia ini biasanya terbuat dari biji bunga matahari. dan ternyata biji bunga matahari dapat berperan penting bagi memory otak. Hal ini karena biji bunga matahari kaya akan vitamin E.
 
Biji bunga matahari


Kwaci, makanan ringan yang menjamur di Indonesia ini biasanya terbuat dari biji bunga matahari. dan ternyata biji bunga matahari dapat berperan penting bagi memory otak. Hal ini karena biji bunga matahari kaya akan vitamin E.







Peanut dan makanan olahannya

Kacang tau makanan olahannya, seperti selai kacang. Ternyata merupakan salah satu makanan rekomendasi para ahli. Hal in karena mengandung banyak vitamin E, disamping itu, kacang juga mengandung lemak tak jenug yang tidak berbahaya bagi kesehatan.







Red wine

Sebuah srudy menunjukan bahwa mengkonsumsi red wine atau minuman beralkhohol lainnya dalam junlah sedikit dan dengan kadar alkhohol yang rendah dapat membuat anda menjadi lebih sehat, khususnya dalam menjaga memory otak.

Berri

Berri termasuk strawberri, blackberri dll. Mampu menjaga otak dari resiko terkenanya sindrom alzheimer. Hal ini karena berri dapat membuat mekanisme kerja lalami otak berjalan normal.


Biji-bijian

Biji-bijian ini seperti biji-bijian yang menghasilkan tepung, seperti biji gandum, beras, dll. Selain membantu menjaga otak, ternyata biji-bijian ini juga berperan dalam resiko tekanan darah tinggi.

Disamping makanan, tentu ada beberapa aktifitas yang dapat menurunkan resiko sindrom ini, salah satunya adalah berolahraga rutin dan rajin mengisi teka-teki silang. Kegiatan ini telah terbukti dapat menjaga otak dari penuaan.

sumber : health.com
             wikipedia.com
              time.com








       

3 komentar:

Posting Komentar