PENGERTIAN FLU BURUNG
Influenza A
(H5N1) adalah bagian dari jenis virus influenza tipe A. Burung-burung liar
adalah tempat tinggal alami dari virus ini, maka dinamakan flu burung atau
“avian influenza”. Virus ini beredar diantara burung-burung di seluruh dunia.
Virus ini sangat mudah berjangkit dan dapat menjadi sangat mematikan bagi
mereka, terutama pada unggas jinak misalnya ayam.
Virus ini
disebarkan oleh unggas liar, karena itulah dinamakan flu avian atau flu burung.
Virus tersebut menyebar pada unggas hampir diseluruh dunia, sangat menular
terhadap sesama unggas dan mematikan, terutama jenis unggas seperti ayam.
SEJARAH FLU BURUNG
Sebenarnya, Flu burung sendiri mulai booming di dunia saat
awal tahun 2004. Dimana kebanyakan penderitanya adalah negara-negara asia timur
dan tenggara (termasuk Indonesia). Padahal virus ini ditemukan telah sejak lama
dan menyebabkan kematian untuk pertama kalinya di China pada tahun 1997, dan
telah membunuh Ribuan manusia sejak desember 2003. Penyebaran di Indonesia
sendiri terjadi saat bulan Februari 2004.sedangkan di negara lain pada Bulan
Januari 2004.
Virus flu burung ini lebih
booming ketimbang flu babi. Karena keganasannya, yang telah merenggut ribuan
nyawa, dan penderitanya rata-rata memanglah orang-orang yang berhubungan secara langsung dengan
Unggas. Terlebih lagi, virus flu burung ini mengalami selalu mengalami mutasi yang
sedemikian cepat, sehingga membuat para ilmuan atau pakar obat-obatan kesulitan dalam menemukan vaksin dan obat. Alhasil
obat yang dipakai masih obat pencegah untuk flu biasa.
JENIS-JENIS FLU BURUNG
Virus yang menyebabkan penyakit flu burung adalah salah satu jenis dari
family Orthomyxoviridae, yang terdiri dari Tipe A yang menyerang unggas, B yang
menyerang babi dan C yang menyerang mamalia dan juga manusia. Namun dalam
perjalanan mutasinya, virus jenis A ini juga menular ke manusia.
Virus tipe A ini memiliki antigen H (Hemaglutinin = HA) sebanyak 16 pasang,
yaitu H1-H16 dan 9 antigen N (Neuraminidase = NA), yaitu N1 – N9 yang dapat
berubah-ubah bentuk. Virus tipe A paling ganas yaitu H5N1 yang juga
terbukti dapat menular dari unggas ke manusia ternyata juga dapat menular ke
singa, harimau dan kucing rumahan yang diberi makan daging unggas mentah yang
terkontaminasi virus tersebut.
Variasi gabungan jenis antigen H dan N pada virus tipe A menghasilkan jenis
virus : H5N1, H7N2, H1N7, H7N3, H13N6, H5N9, H11N6, H3N8, H9N2, H5N2, H4N8,
H10N7, H2N2, H8N4, H14N5, H6N5, H12N5 dan sebagainya. Beberapa penyakit
influenza pada hewan adalah : Swine Flu atau flu pada babi yang disebabkan oleh
virus H1N1, H1N2, H3N1 dan H3N2, Flu Kuda yang sempat muncul pada tahun 1956
yang disebabkan oleh virus H7N7 dan H3N8, Flu anjing yang menyerang Florida
pada tahun 2004.
Pendemik virus influenza telah menyerang manusia sejak tahun 1918 yang
menyebabkan penyakit Flu Spanyol yang dalam waktu beberapa bulan saja telah
menelan lebih dari 100 juta korban, jauh lebih banyak daripada korban perang
dunia ke II. Dari beberapa kasus flu yang menyerang manusia selama beberapa
dekade terakhir, hanya ada 16 jenis virus yang terbukti berasal dari manusia
dan sisanya adalah jenis virus yang bermutasi dari virus influenza jenis A yang
menyerang unggas. Pandemik pada tahun 1918 tersebut terbukti juga berasal dari
virus yang menyerang unggas.
Jenis-jenis lainnya adalah :
- H1N1, menyebabkan endemik di babi dan manusia, virus inilah yang menyebabkan flu spanyol yang menelan lebih dari 100 juta orang.
- H2N2, menyebabkan wabah Flu Asia yang menelan 4 hingga 5 juta korban pada tahun 1957 di China dan juga wilayah sekitarnya.
- H3N2, yang menyebabkan infeksi pernafasan pada manusia dan babi. Virus ini merenggut nyawa 750.000 orang dengan penyakit yang disebut Hongkong Flu pada tahun 1968. Virus ini juga menjadi buah bibir yang merenggut nyawa beberapa anak di Amerika pada tahun 2003.
- H5N1, saat ini merupakan virus flu burung terganas yang sudah menyebabkan 272 orang meninggal di seluruh dunia. Virus ini dikhawatirkan menjadi pandemik saat nantinya dapat menular dari manusia ke manusia. Contoh kasus itu telah terbukti menimpa pada keluarga di Tangerang, yang untungnya tidak sampai menyebar ke wilayah lainnya
- H1N2, merupakan endemik bagi manusia dan babi. Tipe H1N2 dihasilkan dari susunan virus H1N1 dan H3N2 dimana protein hemaglutinin virus ini mirip dengan jenis H1N1 dan Neuraminidase proteinnya mirip dengan virus jenis H3N2.
- H7N7, adalah virus yang menyerang binatang namun memiliki karakteristik yang tidak biasa. Virus ini menimbulkan korban di Belanda sebanyak 89 orang namun yang meninggal hanya 1 orang saja.
- H9N2, adalah virus pathogen rendah dari virus jenis A yang menyerang unggas. Korban berjumlah 3 orang anak bertempat tinggal di Hongkong dan China, dan ketiganya dapat sembuh total.
- H7N2, menimbulkan 2 orang korban di New York dan Virginia di sekitar tahun 2003 dan 2002 yang keduanya dapat disembuhkan
- H7N3, menyerang amerika Utara pada tahun 2004 di daerah British Coloumbia. 18 peternakan telah diselamatkan dari serangan dan penyebaran virus dan 2 kasus telah diatasi. Kasus penyakit yang muncul memiliki gejala seperti flu, dan korban dapat diselamatkan
- H10N7, pertama kali dilaporkan dapat menginfeksi manusia setelah ditemukan kasus 2 balita di Mesir pada tahun 2004 yang terkena virus tersebut.
Semua jenis virus jenis A yang ada di dunia dan menjadi pandemik saat ini
ditengarai merupakan hasil mutasi dari jenis virus H1N1 yang menjadi wabah Flu
Spanyol, dimana virus ini akhirnya ditunjuk sebagai ibu dari semua jenis virus
tipe A.
Virus H1N1 yang pada saat itu menular dari unggas ke unggas terbukti dapat
berubah dan menular dari manusia ke manusia hingga menyebabkan timbulnya korban
yang sangat banyak. Ditakutkan fenomena ini akan dapat ditimbulkan oleh virus
H5N1.
Perubahan mutasi virus sering terjadi pada tubuh babi dimana babi selalu
berfungsi sebagai mixing vessel dari beberapa jenis virus yang berbeda, yang
memegang peranan penting dalam proses evolusi virus influenza. Virus dari
unggas dapat menular ke tubuh babi dan menghasilkan virus yang mirip dengan
virus flu manusia.
CIRI-CIRI TERJANGKIT FLU BURUNG
Pada Burung
Penularan flu burung yang dibawa
oleh unggas liar kepada unggas ternak menjadi momok tersendiri oleh para
peternak. Belum juga hilang bayangan ketakutan akan tertularnya diri sendiri
dan keluarga oleh keganasan virus flu burung, peternak juga dibayangi kerugian
akan matinya unggas-unggas peliharaan mereka. Sebelum flu burung menggemparkan
dunia sejak ditemukan pada tahun 1997 di Hong Kong, telah banyak penyakit
muncul pada unggas yang di Indonesia sempat dikenal dengan penyakit New Castle
dan Tetelo. Namun karena tidak menular kepada manusia, kedua penyakit tersebut
tidak menjadi pandemik yang ditakutkan.
Penyakit flu burung ditularkan baik ke sesama unggas ataupun spesies
lainnya dan manusia melalui kotoran burung. Satu tetesan sekresi dari burung
yang terinfeksi mengandung virus yang dapat membunuh 1 juta burung. Virus ini
kemudian menempel pada berbagai media seperti sarana transprotasi ternak, peralatan
kandang yang tercemar, pakan dan minuman unggas yang tercemar, pekerja di
peternakan dan burung-burung liar.
Untuk mengenali unggas yang terinfeksi flu burung, anda dapat mengenali
dari gejala klinis yang ditemukan pada unggas tersebut yaitu :
- Jengger dan pial yang bengkak dan berwarna kebiruan
- Pendarahan yang rata pada kaki unggas berupa bintik-bintik merah (ptekhi) biasa disebut dengan kaki kerokan
- Adanya cairan di mata dan hidung serta timbul gangguan pernafasan
- Keluarnya cairan jernih hingga kental dari rongga mulut
- Timbulnya diare berlebih
- Cangkang telur lembek
- Tingkat Kematian yang tinggi mendekati 100% dalam 2 hari hingga 1 minggu.
Pada Manusia
Virus Flu Burung yang pada awalnya diketahui hanya bisa menular antar
sesama unggas, menciptakan mutasi baru yang dapat juga menyerang manusia.
Mutasi virus ini dapat menginfeksi manusia yang berkontak langsung dengan
sekresi unggas yang terinfeksi. Manusia yang memiliki resiko tinggi tertular
adalah anak-anak, karena memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah, pekerja
peternakan unggas, penjual dan penjamah unggas, serta pemilik unggas peliharaan
rumahan.
Masa inkubasi virus adalah 1-7 hari dimana setelah itu muncul gejala-gejala
seseorang terkena flu burung adalah dengan menunjukkan ciri-ciri berikut :
- Menderita ISPA
- Timbulnya demam tinggi (> 38 derajat Celcius)
- Sakit tenggorokan yang tiba-tiba
- Batuk, mengeluarkan ingus, nyeri otot
- Sakit kepala
- Lemas mendadak
- Timbulnya radang paru-paru (pneumonia) yang bila tidak mendapatkan penanganan tepat dapat menyebabkan kematian
Mengingat gejala Flu burung mirip dengan flu biasa, maka tidak ada yang
bisa membedakan flu burung dan flu biasa. Jika ada penderita yang batuk, pilek
dan demam yang tidak kunjung turun, maka disarankan untuk segera mengunjungi
dokter atau rumah sakit terdekat.
Penderita yang diduga mengidap virus Flu burung disebut penderita suspect
flu burung dimana penderita pernah mengunjungi peternakan yang berada di daerah
yang terjangkit flu burung, atau bekerja dalam laboratorium yang sedang
meneliti kasus flu burung, atau berkontak dengan unggas dalam waktu beberapa
hari terakhir.
Kasus probable adalah kasus dimana pasien suspek mendapatkan hasil tes
laboratorium yang terbatas hanya mengarah pada hasil penelitian bahwa virus
yang diderita adalah virus jenis A, atau pasien meninggal karena pneumonia
gagal.
Sedangkan kasus kompermasi adalah kasus suspek atau probable dimana telah
didukung dengan hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan bahwa virus flu
yang diderita adalah positif jenis H5N1, PCR influenza H5 positif dan
peningkatan antibody H5 membesar 4 kalinya.
Namun, gejala yang dimunculkan oleh virus H5N1 ini berbeda-beda dimana ada
kasus seorang anak laki-laki yang terinfeksi virus H5N1 yang mengalami diare
parah dan diikuti dengan koma panjang tanpa mengalami gejala-gejala seperti
influenza, oleh karena itu pemeriksaan secara medis penting dilakukan terutama
bila mendapati timbulnya gejala penyakit yang tidak wajar.
Negeriku, Indonesia akhir-akhir
ini di hebohkan oleh penyakit flu burung yang
kembali naik kepermukaan dan semakin membesar. Hal ini memang benar ,
karena di salah satu daerah di Indonesia, provinsi Jawa Barat kabupaten Garut,
virus ini kembali memakan 2 korban yang kini masih di rawat secara intensif di
Rumah sakit tapi masih dalam keadaan
terduga.akan kah virus yang memakan puluhan korban di Indonesia ini
timbul lagi? Nah seperti apakah virus flu burung itu? Berikut penjelasannya.
terimakasih infonya
menambah wawasan kita,.